Jakarta, CNN Indonesia —
Gudang amunisi daerah (Gudmurah) milik Kodam Jaya di Kampung Parung Pinang RT01/RW11, Dusun Ciangsana, Perbatasan Kabupaten Bekasi-Bogor, Jawa Barat meledak dan terbakar, Sabtu (30/3). Ledakan itu memicu empasan angin yang sangat kencang di wilayah sekitarnya dan suaranya terdengar seperti bom.
Ismet (55), penjaga Cluster Visalia di kawasan Kota Wisata Cibubur, mengaku mendengar ledakan pertama kali saat waktu buka puasa.Menurutnya suara ledakan dari gudang itu seperti bom.
“Suara ledakannya kayak bom. Gede banget suaranya. Kayak ledakan besar, bunyinya enggak karuan. Ledakannya itu enggak kehitung. Cuman apinya itu atau serpihannya kemana-mana. Ngerinya ke rumah penduduk atau ke perumahan-perumahan,” kata Ismet saat ditemui di depan Cluster Visalia, Minggu (31/3).
Ismet saat kejadian sedang berjaga di cluster itu. Ia juga ikut diminta untuk mengungsi dan menghindari lingkungan tempat tinggal, jauh dari tempat ledakan.
Ia menyaksikan warga sekitar beramai-ramai mengungsi, membawa kendaraan hingga barang berharga keluar untuk mengantisipasi kebakaran merembet ke rumah warga.
“Kayak apa ya, enggak karuan. Orang mau buka puasa iya, ngungsi iya, kalang kabut lah istilah katanya,” ujar dia.
“Akhir ya udah, dengan situasi kayak gini, ya udah terkontrol juga. Jadi ada aparat sama security di sini. Sudah aman di perumahan ini,” jelasnya.
Ismet mengatakan beberapa warga sempat menemukan serpihan granat hingga peluru. Hingga pagi hari ini, para aparat sudah melakukan penyisiran untuk mencari senjata atau granat di sekitar lingkungan perumahan.
“Saya lihat, nemu, ada yang masuk ke dalam rumah sebagian. Yang kayak gitu udah dievakuasi semuanya sama aparat. Sekarang dalam tahap penyisiran. Disisir mana tau nanti ada di taman, dalam rumah, atau dimanapun juga,” kata dia.
Oki (23), salah seorang warga yang bertempat tinggal di Cluster Visalia turut membeberkan kesaksian soal peristiwa tersebut. Rumahnya hanya berjarak sekitar 1 kilometer (km) dari lokasi ledakan.
Oki bercerita ia pertama kali mendengar ledakan besar sekitar pukul 18.30 WIB. Ledakan tersebut membuat warga sekitar panik dan mulai masuk ke kediaman masing-masing.
Bahkan, ledakan itu membuat kaca-kaca di dalam rumahnya pecah.
“Akhirnya, disuruh (satpam) mengamankan kendaraan kita pada keluar. Ini dari semalam saya udah ngeluarin kendaraan dari cluster, tapi beberapa tetangga ada yang sudah keluar, tapi mobilnya masih ada di dalam,” kata Oki kepada CNNIndonesia.com.
Ia mengatakan kendaraan yang masih berada di dalam cluster belum boleh diambil karena warga sudah tidak dibolehkan masuk ke lingkungan cluster. Menurutnya, beberapa warga di daerahnya sudah mengungsi ke Masjid Darussalam Kota Wisata hingga ke hotel terdekat.
Pasalnya, di sekitar rumahnya banyak ditemukan puing-puing senjata hingga granat.
“Tapi untung di dalam rumah saya sendiri enggak ada,” kata Oki.
Oki mengaku masih menunggu kabar dari pihak berwenang untuk memastikan apakah kondisi sudah aman dan kondusif agar bisa kembali ke kediamannya.
“Katanya paling boleh masuk siang hari ini, baru boleh masuk. Kita masih nunggu kabar dari satpam juga,” tuturnya.
Oki mengatakan ledakan yang terdengar sudah tidak terhitung. Ketika suara ledakan terdengar, api yang terlihat pun semakin besar.
“Berhenti ledakannya udah agak malam. Udah enggak ada asap, tapi kita tetap enggak boleh ke tempat ini,” kata dia.
Senada, seorang asisten rumah tangga bernama Junaini (48) yang juga tinggal di rumah majikannya di cluster tersebut mengaku mendengar suara ledakan seperti petasan sekitar pukul 17.30 WIB. Namun tak lama setelah itu, ia heran kenapa suara ledakan semakin besar dan cepat.
“Paling kencangnya itu maghrib ledakannya. Berkali-kali lah, dar dor dar dor. Di rumah pada nyoplok semua lampu-lampunya,” katanya.
Saat kejadian, ia sedang sendirian di rumah karena majikannya sedang keluar. Ia pun panik dan langsung mengungsikan diri sekitar pukul 18.30 WIB mengikuti arahan dari satpam penjaga Cluster Visalia.
Pangdam Jaya Mayjen TNI Mohamad Hasan sebelumnya mengatakan gudang peluru yang meledak dan terbakar tersebut memuat sejumlah amunisi yang kedaluwarsa.
Dia mengatakan indikasi ledakan itu bermula dari gudang nomor 6.
“Jadi pada pukul 18.05 tadi, ditemukan diksi adanya asap di gudang nomor 6. Ternyata terindikasi ledakan,” kata Hasan kepada wartawan di sekitar lokasi pada Sabtu (30/3) malam.
“Gudang amunisi nomor 6 itu berisi amunisi-amunisi yang sudah kedaluwarsa pengembalian dari berbagai satuan yang dilayani di seluruh wilayah Kodam Jakarta ini. Dan, kita ada 160 ribu jenis dan bahan peledak,” imbuhnya.
(del/dmi)