Jakarta, CNN Indonesia

Deden menghitung uang pecahan lima ribuan di depan toilet umum Terminal Kalideres, Jakarta Barat, Rabu (3/4).

Beberapa lembar disisihkan, diletakkan di ujung meja berlaci. Siang itu, ia bolak-balik membuka laci, mengambil uang ribuan, dan menyerahkan kepada orang-orang yang menggunakan toilet.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Lumayan ramai ini, karena mudik,” kata Deden kepada CNNIndonesia.com.

Deden adalah penjaga salah satu toilet umum di terminal tersebut. Toilet yang dijaganya, berada di sekitar ruang tunggu dan loket-loket penjualan tiket.

Tarif toilet Rp3 ribu sekali pakai. Ada lima toilet yang dijaga Deden.

“Tiga ribu buang air besar atau kecil, kadang ada yang ngasih Rp2 ribu. Mandi juga boleh,” ujarnya.

Deden mengaku sudah 1,5 tahun menjadi penjaga toilet. Sebelum di Terminal Kalideres, ia menjaga toilet umum di daerah Pasar Minggu.

Ia mengatakan pada hari biasa pendapatan dari toilet sekitar Rp200-Rp300 ribu. Namun, kata dia, di dua pekan awal ramadhan, kondisi terminal sepi, sehingga berpengaruh terhadap pendapatan.

Deden bercerita terminal mulai ramai sejak beberapa hari lalu. Hal itu pun berpengaruh ke pendapatannya.

Ia mengaku sengaja memilih tidak mudik ke Bandung, demi mendapat pendapatan lebih saat masa mudik. Ia bekerja sejak pukul 05.00 hingga pukul 20.00 WIB.

“Kesempatan ini. Mudik ya mau sebenarnya,” katanya.

Deden mengatakan di toilet yang dijaganya, sang pemilik tidak memberi target kepada penjaga. Ia menyebut di beberapa toilet umum lain, penjaga biasanya diberi target Rp300 ribu sehari.

Penjaga yang tidak memperoleh pendapatan sebesar target, biasanya menombok menggunakan uang sendiri. Namun jika pendapatan lebih, sisanya menjadi milik si penjaga.

Deden mengatakan di toilet yang dijaganya, ia menyerahkan semua pendapatan ke bos. Ia kemudian akan mendapatkan bayaran.

“Kalau saya kasih bos. Kalau ramai bilang, kalau sepi bilang,” katanya

Namun, tidak semua toilet di terminal itu ramai. Salah satu penjaga toilet lainnya mengatakan ramai tidaknya tergantung lokasi toilet.

“Sepi (di sini), letak tempat kan ngaruh,” kata penjaga yang tidak mau disebut namanya.

Penjaga toilet ini mengaku ditarget pendapatan Rp300 ribu sehari. Tak jarang, ia juga harus nombok pakai uang sendiri.

“Terminal sepi, kan ada travel, sewa mobil. Orang-orang pintar sekarang,” katanya.

(yoa/fra)

[Gambas:Video CNN]






Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *