Jakarta, CNN Indonesia —
Pasar Tanah Abang tampak dipenuhi pengunjung di minggu terakhir menjelang Hari Raya Idulfitri 1445. Ribuan pengunjung tampak berlalu-lalang di kawasan Pasar Tanah Abang, khususnya di Gedung Blok A dan B sambil menenteng tas-tas belanja. Pedagang juga seolah berlomba-lomba merayu pengunjung agar dapat membeli barang dagangannya.
“Ayo Kak boleh, baju lebarannya, dilihat-lihat dulu aja,” sahut para pedagang yang terdengar sepanjang hari.
Pasar Tanah Abang menjadi salah satu destinasi para warga Ibu Kota yang hendak membeli busana pria maupun wanita, dari berbagai rentang usia, karena harganya yang miring dan pilihannya yang beragam.
Anin (19), seorang warga Kota Bambu, Jakarta Barat yang telah datang sejak pukul 12.00 mengaku selalu berbelanja kebutuhan busana keluarganya untuk menyambut lebaran di Pasar Tanah Abang tiap tahunnya.
Ia bersama ibu dan adiknya memang sengaja datang di beberapa hari sebelum hari lebaran karena momentum pembagian THR (Tunjangan Hari Raya) yang juga baru turun seminggu sebelum hari raya.
“Iya nyiapin, 500 [ribu], satu orang, satu keluarga ada lima. Udah tradisi, emang tiap lebaran doang ke sini nya, nunggu THR, buat keluarga aja duitnya juga terbatas,” jelas Anin kepada CNNIndonesia.com.
Tak hanya Anin, Yuli (28), warga asal Meruya, Jakarta Barat ini juga memilih Pasar Tanah Abang sebagai tempatnya membeli baju-baju lebaran untuk keluarganya dan juga oleh-oleh untuk dibawa ke kampung halamannya di Padang, Sumatera Barat.
Yuli yang baru pertama kali membeli baju di Pasar Tanah Abang karena sejalan dengan tempat kerja sang suami, menghabiskan waktu 4 jam untuk memutari Gedung blok A dan B dari pukul 12.00 WIB. Tak hanya baju, ia juga mencari perlengkapan lainnya seperti hijab, mukena, dan keperluan lainnya.
“Beli mukena, baju, hijab, buat lebaran, buat keluarga juga. Buat keluarga sih, buat dibawa ke Padang, nih kayak mukena, buat saudara, adik kakak, jadi couple-an,” kata Yuli.
Walaupun sudah mulai dipadati pengunjung sejak awal bulan Maret lalu, namun sejauh ini belum ada bentuk kejahatan yang dilaporkan kepada petugas pengelola, khususnya di kawasan Blok B.
Menurut Hilman (27), petugas keamanan pengelola Gedung Blok B Pasar Tanah Abang, pengawalan dan patroli yang rutin dilakukan di tiap lantai oleh para petugas keamanan menjadi salah satu pencegahan terjadinya kejahatan yang diduga akan banyak terjadi, melihat ramainya pengunjung.
“Udah mulai rame dari bulan-bulan kemarin, sebelum puasa. Udah jarang, udah aman sih kita kalau Blok B. Belum ada sih [kejahatan], masih aman, yang penting kita satpamnya rajin keliling, rajin muter, rajin patroli,” ujarnya.
Lalu lintas sepanjang jalan menuju Pasar Tanah Abang juga tampak padat dan macet sepanjang hari. Puncak kemacetan ini terjadi sejak akhir pekan minggu lalu dan akan diprediksi akan bertahan hingga Hari H Idul Fitri.
“Wah rame Kak, udah dua harian soalnya kan tinggal seminggu lagi kan,” ujar Adit (29), pengemudi ojek online yang bermarkas di sekitar Stasiun Tanah Abang.
(rts/isn)