Jakarta, CNN Indonesia —
Dekan Universitas Nasional (UNAS) Kumba Digdowiseiso bantah laporan Retraction Watch bahwa mereka mencatut nama dosen Malaysia sebagai salah satu penulis makalahnya.
Kumba dituding mencatut nama dosen Universiti Malaysia Terengganu (UMT) dalam publikasi ilmiahnya. Namun, hal ini dibantah Kumba. Dia menyebut ini hanya masalah pribadi.
“FBESD (Faculty of Business, Economics, and Social Development) UMT sudah melakukan rapat internal dan memutuskan bahwa hal tersebut merupakan masalah pribadi. Dengan demikian, tindakan tersebut tidak memerlukan intervensi/tindakan lebih lanjut baik dari pihak universitas maupun fakultas,” kata Kumba dalam sebuah pernyataan resmi yang diterima CNNIndonesia.com, Jumat (12/4).
Dalam laporan yang ditulis Lori Youmshajekian, kelompok dosen Malaysia dikejutkan dengan temuan nama mereka di makalah karya Kumba. Associate Professor of Finance UMT Safwan Mohd Nor mengaku murka mengetahui namanya ada di makalah peneliti lain.
“Kami bahkan tidak tahu dia siapa,” kata Nor seperti dilaporkan Retraction Watch.
Makalah terbit di jurnal Clarivate. Nor menduga ini seperti penipuan atau jurnal predator. Setidaknya ada 24 staf universitas yang tercatut namanya tanpa izin.
Akan tetapi, editor jurnal belum merespons permintaan komentar perihal huru-hara ini.
Sementara itu, Kumba menilai sejumlah tindakan Youmshajekian salah, mulai dari mengunggah foto dirinya dan menuliskan laporan investigasi secara sepihak dan tanpa izin.
“Untuk menyikapi hal ini, pagi ini kami sudah menyampaikan keberatan kami kepada Lori melalui email dan Ivan sebagai op-in editor yang masih menunggu tanggapan dari mereka,” imbuhnya.
Dia menambahkan pihaknya akan menyelenggarakan konferensi pers virtual yang juga dihadiri Dekan FBESD UMT Suriani dan Jumadil Saputra pada 19 April 2024.
(els/sfr)